Dalam perjalanan sejarah uang, inovasi tidak pernah berhenti. Salah satu terobosan besar di era modern adalah pengembangan uang polimer, yang menawarkan keunggulan dibandingkan uang kertas tradisional, terutama dalam ketahanan dan keamanan.
Konsep uang berbahan dasar polimer bermula dari kebutuhan untuk membuat uang lebih tahan lama dan sulit dipalsukan. Pada pertengahan abad ke-20, banyak negara menghadapi masalah pemalsuan uang kertas yang semakin canggih seiring perkembangan teknologi cetak.
Pada tahun 1968, Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia, RBA) bekerja sama dengan lembaga riset CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation) mulai melakukan penelitian untuk menciptakan uang berbahan dasar plastik. Tujuannya adalah menciptakan uang yang tidak hanya awet, tetapi juga memiliki fitur keamanan tinggi yang sulit ditiru.
Setelah bertahun-tahun riset, uang polimer pertama di dunia resmi diterbitkan oleh Australia pada 1988 untuk memperingati 200 tahun kedatangan Armada Pertama di Australia. Uang pecahan 10 dolar Australia ini terbuat dari bahan plastik polipropilena, dilengkapi dengan fitur keamanan inovatif seperti jendela transparan dan elemen holografik.
Peluncuran ini merupakan tonggak bersejarah. Walaupun uang polimer pertama tersebut masih menghadapi beberapa masalah teknis (seperti tinta yang mudah terkelupas), teknologi ini terus dikembangkan dan diperbaiki.
Keberhasilan Australia dalam mengembangkan uang polimer menarik perhatian dunia. Banyak negara mulai mengadopsi teknologi ini, baik untuk seluruh mata uang mereka maupun hanya untuk pecahan-pecahan tertentu.
Beberapa negara yang kemudian menggunakan uang polimer secara luas antara lain:
Uang polimer menawarkan berbagai keuntungan dibandingkan uang kertas tradisional:
Lebih tahan lama: Bisa bertahan 2–3 kali lebih lama daripada uang kertas biasa.
Lebih sulit dipalsukan: Fitur keamanan canggih seperti jendela transparan, elemen optik kompleks, dan lapisan pelindung membuatnya lebih aman.
Lebih tahan air dan kotoran: Tidak mudah rusak oleh cairan atau lipatan.
Lebih ramah lingkungan: Meski berbahan plastik, uang polimer dapat didaur ulang menjadi berbagai produk plastik lainnya.
Dengan terus berkembangnya teknologi pencetakan dan kebutuhan akan transaksi yang lebih aman, penggunaan uang polimer diprediksi akan semakin meluas. Banyak negara sedang mempertimbangkan atau tengah dalam proses beralih ke uang polimer, terutama karena keawetannya membantu mengurangi biaya produksi jangka panjang.